Classy People, di Indonesia sendiri, aksi-aksi kerelawanan sudah banyak bermunculan. Baik itu yang bersifat individu maupun yang sudah tergabung dalam sebuah komunitas maupun lembaga-lembaga kemanusiaanbahkan ada pusatnya dan cabangnya tersebar di penjuru tanah air.Hari ini, 20 September 2019 dalam Program Millenias membahas Millenials Tidak Hanya Sibuk Gawean, tapi juga Senang Jadi Volunteer bersama Bro Mikedengan narasumber Misdawati, Koordinator Volunteer Dompet Dhuafa Singgalang  dan Rizki Ikhwan, Volunteer Dompet Dhuafa Singgalang.

Millenials dalam pemberitaan selalu identik dengan sibuk gawean dan jarang bersosialisasi. Tapi nyatanya banyak sekali millenials itu juga tertarik jadi relawan atau volunteer kegiatan sosial, amal, atau kebencanaan.Bahkan dibandingkan Jerman, Indonesia 2 kali lipat lebih banyak yang berminat jadi relawan. Padahal jam kerja di Indonesia tergolong yang terpanjang di dunia sementara jam kerja di Jerman justru tergolong yang terpendek di dunia.

Termasuk anak muda atau millenials di Indonesia mau mengabdikan dirinya demi membantu orang lain bahkan menjadi suatu kebanggaan di kalangan millennials. Mungkin ini karena dengan menjadi relawan banyak kesempatan terbuka. Antara lain menambah jaringan pertemanan, memperluas koneksi pekerjaan, dan tidak menutup kemungkinan mendapatkan pasangan hidup.

Selain itu, menjadi relawan juga bisa meningkatkan rasa kemanuasiaan dan optimisme. Terus juga dengan  menjadi relawan jadi sebuah ladang amal dan pengamalan yang mungkin jadi pelajaran bagi diri sendiri. Yang jelas banyak keuntungan non material yang bisa didapatkan dengan berkecimpung menjadi relawan.

 
(rewrite : Wici Elvinda Rahmaddina)